SETIA Ngabang dibuka pada tanggal 20 Agustus 2000 oleh Pdt. Dr. Matheus Mangentang dengan menugaskan Pdt. Dr. Markus Amid, M.Th. dan Pdt. Wisye Bendelina Pingak, M.Pd.K. dan Pdt. Dr. Paulina Song Kwang Ok. Saat mau memulai operasional Pdt. Markus Amid merekrut Pdt. Rudianto, M.Pd.K., Ev. Dorce Pena, Dip.Th. dan Dely Meok. Mereka bergumul melalui doa dan puasa meminta pimpinan Tuhan untuk memulai SETIA Ngabang. Sebagai tanda Tuhan menyetujui pembukaan sekolah tersebut, dalam satu bulan pembukaan pendaftaran mahasiswa perdana, Tuhan memberikan 15 orang mahasiswa. Tanggal 20 Agustus 2000 SETIA Ngabang memulai operasional dengan iman dengan meminjam gedung gereja GKSI Zebaoth di jalan Sungai Buluh Ngabang, serta mengontrak dua rumah sederhana untuk asrama putra dan putri. Kemudian, pada tahun yang ketiga Tuhan anugerahkan lahan dan kampus permanen di jalan Ngedang Desa Tebedak Kecamatan Ngabang, yang sampai saat ini terus dikelola dan dibenah untuk meningkatkan kualitas sekolah. Saat pertama dimulai, program studi SETIA Ngabang hanyalah program studi PAK dan Teologi/Kependetaan dengan jenjang studi Diploma. Seiring berjalannya waktu, peserta didik SETIA Ngabang terus bertambah demikian pula dengan jenjang studi dan program studi SETIA Ngabang. Hingga sekarang akan memasuki tahun yang ke dua puluh satu, SETIA Ngabang telah memiliki jenjang studi Sarjana dan Pascasarjana dengan dua pilhan program studi, yakni: Pendidikan Agama Kristen dan Teologi/Kependetaan. Pdt. Dr. Matheus mangentang, M.Th., Pdt. Dr. Markus Amid, M.Th., Pdt. Wisye Bendelina Pingak, M.Pd.K., Pdt. Rudianto, M.Pd.K. adalah gelar saat ini Saat ini telah menjadi Gereja Dayak Borneo (GDB).